Minggu, 08 Januari 2012

Askep Amputasi


AMPUTASI
1.      PENGERTIAN
Amputasi adalah pengangkatan organ yang berada di luar tubuh (misal paha) dan embel – embel tubuh (misal ekor), baik sebagian maupun keseluruhan (kedaruratan medik. 2000)
Amputasi adalah pengangkatan melalui pembedahan kaki karena trauma, penyakit, tumor atau anomaly kongenital; terkelupasnya kulit secara umum diperbaiki kembali untuk memudahkan penyembuhan dan penggunaan peralatan protetik (Standart Perawatan Pasien Vol. 3. 1998)
2.      ETIOLOGI
a.       Penyakit vaskuler perifer progresif
b.      Gangren
c.       Trauma
d.      Deformitas congenital



















3.     
Penyakit vaskuler
Perifer progresif
 
Tumor ganas
 
Deformitas kongenital
 
PATOFISIOLOGIS








 




















4.      JENIS AMPUTASI
a.       Amputasi guillotine
Amputasi ini dilakukan pada saat darurat jika penyembuhan primer luka tidak mungkin berlangsung karena kontaminasi atau infeksi berat
b.      Amputasi definitive
Amputasi hanya dilakukan pada kasus anggota badan yang sudah hancur
Menurut Tempat Amputasi :
a.       Amputasi pada superior
1.      Jari tangan
2.      Setinggi / sekitar pergelangan tangan (amputasi transkarpal)
3.      Lengan bawah
¨      Bagian distal
¨      1/3 proksimal
4.      Lengan atas
¨      Daerah suprakondiler
¨      Daerah proksimal suprakondiler
5.      Bahu
b.      Amputasi pada ekstremitas inferior
1.      Paha
2.      Lutut
3.      Kaki
5.      KOMPLIKASI PASCA AMPUTASI
Ø  Hematoma
Ø  Infeksi
Ø  Nekrosis
Ø  Kontratur
Ø  Neuroma
Ø  Sensasi ofantom
6.      PERAWATAN PASCA AMPUTASI
v  Pasang balut steril, tonjolan – tonjolan hilang di balut tekan. Pemasangan perban elastic harus hati – hati jangan sampai terjadi kontriksi puntung diproksimalnya sehingga distalnya iskemik
v  Meninggikan puntung dengan mengangkat kaki jangan di tahan dengan bantal, sebab dapat menjadikan fleksi kontraktur pada paha dan lutut
v  Luka ditutup, drain diangkat setelah 48 – 72 jam sedangkan puntung tetap dibalut tekan, angkat jahitan hari ke 10 – 14
v  Amputasi bawah lutut tidak boleh menggantung di pinggir tempat tidur / berbaring / duduk lama dengan fleksi lutut
v  Amputasi di atas lutut jangan diasang bantal diantara paha / membiarkan abduksi puntung / menggantungnya waktu jalan dengan kruk untuk mencegah kontraktur lutut dan paha
v  Latihan – latihan, 1 hari pasca bedah atau sesegera mungkin berjalan dengan kruk, puntung baru dilepas balutannya setelah benar – benar sembuh
7.      PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a.       Foto Rontgen
Untuk mengidentifikasi abnormalitas tulang
b.       CT Scan
Mengidentifikasi lesi neopalstik, osteomfelitis, pembentukan hematoma
c.       Angiografi dan pemeriksaan aliran darah
Mengevaluasi perubahan sirkulasi / perfusi jaringan dan membantu memperkirakan potensial penyembuhan jaringan setelah amputasi
d.      Kultur luka
Mengidentifikasi adanya infeksi dan organisme penyebab
e.       Biopsy
Mengkonfirmasi diagnosa benigna / maligna
f.       Led
Peninggian mengidentifikasi respon inflamasi
g.      Hitung darah lengkap / deferensial
Peninggian dan perpindahan ke kiri di duga proses infeksi
8.      PENGKAJIAN
a.       Aktifitas / Istirahat
Gejala : keterbatasan actual / antisipasi yang dimungkinkan oleh kondisi / amputasi
b.      Integritas Ego
Gejala : masalah tentang antisipasi perubahan pola hidup, situsi financial, reaksi orang lain, perasaan putus asa, tidak berdaya
Tanda : ansietas, ketakutan, peka, marah, menarik diri, keceriaan semu
c.       Seksualitas
Gejala : masalah tentang keintiman hubungan
d.      Interaksi Sosial
Gejala : masalah sehubungan dengan kondisi tentang peran fungsi, reaksi orang lain
9.      DIAGNOSA KEPERAWATAN
  1. Nyeri b/d luka amputasi, pasca pembedahan
  2. Resiko tinggi infeksi b/d trauma jaringan, kulit yang terluka
  3. Gangguan mobilitas fisik b/d kehilangan anggota ekstremitas
  4. Gangguan citra diri b/d kehilangan anggota badan
10.  INTERVENSI
Dx 1 : Nyeri b/d luka amputasi pasca pembedahan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan maka nyeri dapat berkurang
               sampai hilang
Kriteria Standart :
  • Pasien menyatakan nyeri hilang / terkontrol
  • Wajah pasien tampak rileks dan tenang
  • Mampu tidur / istirahat dengan tepat
  • Pasien memahami nyeri fantom dan mampu / mengerti cara menghilangkan
INTERVENSI
RASIONAL
·   catat lokasi dan intensitas nyeri, selidiki karakteristik nyeri

·   tinggikan bagian yang sakit dengan meninggikan kaki tempat tidur / mengunakan bantal guling untuk amputasi tungkai atas
·   berikan informasi tentang sensasi fantom tungkai dan penggunaan alat untuk menghilangkan nyeri


·   berikan tindakan kenyamanan (mis : ubah posisi) dan aktifitas terapeutik. Dorong penggunaan teknik manajemen stress
·   berikan pijatan lembut pada puntung sesuai toleransi bila balutan telah dilepas
kolaborasi
·   berikan obat jenis analgetik, relaksan otot
·   pertahankan Tens bila menggunakan

·   berikan pemanasan lokal sesuai indikasi
·   membantu dalam evaluasi kebutuhan dan keefektifan intervensi perubahan dapat mengindikasikan terjadinya komplikasi
·   mengurangi terbentuknya odem dengan peningkatan aliran balik vena menurunkan kelelahan otot – otot tekanan kulit / jaringan
·   mengetahui sensasi nyeri memungkinkan pemahaman fenomena normal ini yang dapat terjadi segera / beberapa minggu pasca operasi. Sensasi fantom tidak dapat teratasi dengan obat tradisional
·   meningkatkan relaksasi, meningkatkan kemampuan koping dan menurunkan terjadinya nyeri fantom tungkai

·   meningkatkan sirkulasi, menurunkan tegangan otot

·   menurunkan nyeri / spasme otot

·   memberikan rangsangan saraf terus menerus blok transmisi sesasi nyeri
·   meningkatkan relaksasi oto, meningkatkan sirkulasi perbaikan odem

Dx 2 : Resiko tinggi infeksi b/d trauma jaringan, kulit yang terluka
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien terkontrol /
              terkurangi sampai hilang tanda – tanda infeksi dan infeksi tidak terjadi
Kriteria Standart :
  • Mencapai penyembuhan tepat waktu
  • Bebas drainase purulen atau eritema
  • Tidak demam atau tidak muncul tanda – tanda infeksi

INTERVENSI
RASIONAL
·   pertahankan teknik aseptik bila mengganti balutan / merawat luka
·   inspeksi balutan dan luka, perhatikan karakteristik drainase

·   pertahankan potensi dan pengurangan drainase secara rutin
·   tutup balutan dengan plastik bila menggunakan pispot / bila inkontenensia
·   buka puntung terhadap udara, pencucian dengan sabun ringan
·   awasi tanda – tanda vital

Kolaborasi
·   ambil kultur luka / drainase dengan tepat

·   berikan antibiotik sesuai indikasi
·   meminimalkan kesempatan introduksi bakteri
·   deteksi dini terjadinya infesi memberikan kesempatan untuk intervensi tepat waktu dan mencegah komplikasi lebih serius
·   meningkatkan penyembuhan luka dan menurunkan resiko infeksi
·   mencegah kontaminasi pada amputasi tungkai bawah
·   meningkatkan penyembuhan kebersihan, meminimalkan kontaminasi
·   peningkatan suhu dapat menunjukkan sepsis

·   mengidentifikasi adanya infeksi / organisme khusus
·   antibiotik spetrum luas dapat digunakan secara profilatik atau terapi antibiotik mungkin disesuaikan tehadap organisme terhadap organisme khusus

1 komentar: