Minggu, 08 Januari 2012

Askep Gerontik



ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK Ny H DENGAN ASMA DI PTSW “BUDI LUHUR” KASONGAN, BANTUL, YOGYAKARTA



Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM
Stase Keperawatan Gerontik






 












Disusun oleh :
ERI YANUAR AKHMAD B. S
04 / 176231 / KU / 11153




PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UGM
YOGYAKARTA
2008

ASUHAN  KEPERAWATAN  GERONTIK
PADA  NY “ H“  DENGAN  ASMA


Nama mahasiswa     : Eri Yanuar Akhmad B.S
Tempat praktek     : PTSW “Budi Luhur” Kasongan Bantul                            
Tanggal             : 9 – 14 Desember 2008

I. Identitas diri klien

Nama             :   Ny “ H “
Umur             :  86 th
Jenis kelamin    :  Perempuan
Alamat          :  Karangtalun, Ngawis, Karangmojo, Gunung Kidul
                                
Status perkawinan: Janda
Agama            :  Islam
Suku             :  Jawa
Pendidikan       : Tidak sekolah
Pekerjaan        : Tidak bekerja
Lama bekerja     : -
Sumber           : Kelayan dan petugas panti
Tgl masuk panti  : 25 Februari 2003

II.    Riwayat Kelayan

1. Pekerjaan
Kelayan mengatakan dulu bekerja sebagai buruh tani tapi karena sudah tua di rumah saja dan karena tidak ada yang mengurus dimasukkan ke panti oleh anak-anaknya.

2. Masuk Panti

      Kelayan mengatakan  masuk panti  karena anak-anaknya tidak mampu secara ekonomi untuk mengurus dirinya makanya dimasukkan ke panti.


3. Jumlah Keluarga yang masih ada
Kelayan mengatakan mempunyai tiga putra dan 7 cucu.



      Genogram


 











Keterangan:


 

            : Laki-laki
            : Perempuan


 

            : Klien
    
  +         : Meninggal


III. Riwayat Keluarga


   Kelayan menyatakan riwayat keluarga sehat – sehat saja,paling hanya batuk dan pilek saja.

IV. Riwayat Penyakit

1. Keluhan utama saat ini:
    Pada saat dilakukan pengkaian kelayan mengatakan bahwa asmanya kumat dan merasa sesak.

2. Apa yang  dipikirkan saat ini:
Kelayan mengatakan bahwa tidak ada yang dipikirkan saat ini cuma asmanya saja yang sering menghambat aktivitas sehari-harinya.


3. Siapa yang paling dipikirkan saat ini:
Kelayan mengatakan tidak ada yang paling dipikirkan karena keluarganya juga kemarin sudah menjenguk waktu lebaran.

4. Riwayat penyakit dahulu:
    Kelayan mengatakan bahwa  menderita asma sejak berumur 5 tahun, dan merasa belum pernah menderita penyakit apapun yang berat kecuali asma.

V. Pengkajian

1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Kelayan mengatakan sehat itu adalah bila  tidak mengalami suatu penyakit yang dirasakan mengganggu aktivitas sehari-hari.
dan keadaan sakit bila merasa badannya tidak enak hingga tidak bisa bangun.
Bila merasa sakit akan periksa oleh petugas di poliklinik panti dan diberi obat sementara sebelum diperiksa oleh dokter pada setiap hari rabu.
Kelayan mengatakan merasa bersyukur karena masih diberi kesehatan sampai  usia tua ini.

      2. Pola nutrisi
Jumlah  : 3 x sehari, sesuai jatah panti. Kelayan menyatakan nafsu makannya baik dan selalu menghabiskan porsi yang diberikan. Kelayan tidak mempunyai pantangan makan. Kelayan minum 4 – 5 x sehari air putih dan segelas teh manis.

3. Pola eliminasi:
Kelayan mengatakan BAB biasanya 3 hari sekali. BAB lancer tidak sembelit. BAK lancar, dengan frekuensi 5-6 x sehari


    4. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri
0
1
2
3
4
Makan / minum
V




Mandi
V




Toileting
V




Berpakaian
V




Mobilitas di tempat tidur
V




Berpindah / berjalan
V




Ambulasi / ROM
V




    Keterangan:
0 : mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain  3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total.

    5. Pola tidur dan istirahat
Kelayan tidur  sekitar 5-7 jam  perhari, kadang terbangun pada malam hari dan dapat tidur kembali. Kelayan tidak pernah tidur siang.

     6. Pola perceptual
         Penglihatan : Kelayan mengatakan masih bisa melihat dengan jelas bahkan jarak jauh sekalipun.

         Pendengaran : masih  dapat mendengar dengan jelas, tidak menggunakan alat bantu dengar.

         Pengecap  : Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam dan asin.

         Sensasi   : Masih dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri. 

    7. Pola persepsi diri
a. Gambaran diri
 Kelayan merasa tidak terganggu dengan keadaanya/penampilan sekarang ini, kelayan merasa tetap bersyukur  dengan bagaimanapun keadaan tubuhnya, asalkan sehat walaupun kadang nafasnya tesengal-sengal.
b. Ideal diri
Kelayan merasa   keadaannya tidak mengganggu semangat   untuk  mencari  keselamatan untuk kehidupannya diakhirat nanti.
c.   Harga dri   : 
Kelayan merasa mempunyai kepuasan dan kebanggaan terhadap dirinya walaupun mengalami asma, karena masih merasa mampu merawat dirinya sendiri bila dibandingkan dengan yang lainnya.
d.   Identitas diri     
Kelayan  sudah menerima keadaannya, tidak merasa malu dengan keadaannya, menerima dan masih merasa diperhatikan oleh petugas dan teman-temannya satu wisma
e.   Peran diri   :
Kelayan masih mampu untuk melakukan aktivitas sehari-hari, misalnya mencuci pakaian, mengambil makanan dari dapur.   

8. Pola peran hubungan
Di dalam komunikasi sehari-hari  kelayan tidak mengalami hambatan. Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa jawa. Hubungan komunikasi dengan kelayan lainnya maupun petugas baik, kelayan cukup ramah dan pembawaannya tenang.

9. Pola managemen  koping stress
Kelayan selalu pasrah kepada Tuhan atas apapun yang terjadi.

10.   Sistem nilai dan keyakinan
    Klien beragama Islam, berusaha untuk menjalankan ajarannya. Klien juga rajin mengikuti kegiatan keagamaan. Kelayan selalu sholat tepat 5 waktu jika asmanya tidak kumat.









VI. Pemeriksaan Fisik     

1.    Pemeriksaan fisik
§  Tingkat kesadaran : Compos Mentis
§  TD :  170/90   mmHg. Nadi: 88 x/menit, Respirasi 30     x/menit
§  Temperatur : 36.5°C, BB : 35 Kg dan TB : 156 Cm
§  Kepala : Kulit kepala dan rambut bersih
§  Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis
§  Thorak : Bentuk dada simetris, retraksi otot dada   (+),turgor kulit baik, suara paru :wheezing.
§  Abdomen : Tidak ada Ascites, tidak kembung, nyeri tekan (- )
§  Ekstremitas :  Tidak ada kelainan, kuku jari tangan dan kaki bersih.
2.    Pemeriksaan Panca Indera
    a. Penglihatan (mata) :
-      Bola mata : simetris tidak ada kelainan
-      Konjunctiva : tidak anemis
-      Sklera : tidak ikterik
-      Reflek pupil : +/+
- Visus : 6/6
   b. Pendengaran(telinga) :
-  Bentuk telinga simetris
-  Nyeri tekan tidak ada
-  Liang telinga : serumen tidak ada
-  Gangguan pendengaran tidak ada.
   c.  Pengecapan( mulut )
-  Gigi geligi ada yang goyang dan dirasakan nyeri,  ada beberapa yang tanggal.
 -  Lidah bersih
 -  Sensasi rasa manis ,asin dan pahit(+)
  d.  Sensasi(kulit)
  - Sensasi nyeri (+), sensasi taktil (+), sensasi suhu  (+)
  - Turgor kulit : baik
  e.  Penciuman(hidung)
-      Lubang hidung simetris
-      Septum nasi : lurus
-      Konka : normal
-      Tidak ada sekret.

VII. Analisa data            

DATA
PROBLEM
ETIOLOGI
DS: Kelayan mengatakan giginya yang goyang rasanya sakit sekali, membuat susah tidur
      
DO: Gigi klien terlihat goyang

Nyeri akut
Agen Injury fisik
DS:Kelayan mengatakan susah jika asmanya kumat dan tidak bisa bernafas dan beraktifitas seperti saat ini

DO : RR : 32 x/ menit, terdengar wheezing, klien tampak sesak nafas
Pola nafas tidak efektif
Hiperventilasi


VIII. Diagnosa Sesuai Prioritas

  1. Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi.
  2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen Injury fisik.


RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN

TUJUAN

INTERVENSI
Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi
TIU:
Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu klien dapat mendemonstrasikan batuk efektif, menunjukkan jalan nafas yang paten secara mandiri.
TIK: Setelah dilakukan 3 hari perawatan kelayan dapat mendemonstrasikan nafas dalam, menunjukkan jalan nafas yang paten.
1.Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
2. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR.
3. Monitor pola pernapasan abnormal
4.Ajarkan nafas dalam.

Nyeri akut berhubungan dengan Agen Injury fisik
TIU:
Setelah dilakukan perawatan selama 1 minggu  kelayan mampu mengontrol nyeri.
TIK:
Setelah dilakukan  3 hari perawatan kelayan dapat tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan, menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.
1.        Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2.        Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3.        Ajarkan tentang teknik non farmakologi.
4.        Tingkatkan istirahat

          

CATATAN PERKEMBANGAN


NO DX
WAKTU
IMPLEMENTASI
EVALUASI
1.
Selasa, 9 Desember 2008 j. 08.00 – 14.00
1.Mengkaji kelayan secara komprehensif
2.Memotivasi kelayan untuk memeriksakan di poliklinik.
3.Mengajarkan nafas dalam


S: Kelayan mengatakan memiliki riwayat asma, dan sekarang sedang sesak
O:Kelayan tidur dengan posisi sujud, RR :30 x/menit, wheezing saat diauskultasi
A: Masalah belum teratasi
P:- Ajarkan nafas dalam
  - Motivasi ke poliklinik


1.

Rabu, 10 Desember 2008 jam 08.00 – 14.00


1.Mengkaji kelayan secara komprehensif
2.Pengawasan minum obat (pagi)
3. Menganjurkan nafas dalam dan istirahat
4.Pengawasan minum obat (siang)



S: Kelayan me ngatakan masih sesak tapi tidak seberat kemarin karena sudah minum obat dan melakukan nafas dalam.
O:  Kelayan mendemonstrasikan nafas dalam, minum obat, dan auskultasi terdengar wheezing, RR : 26 x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P:- Motivasi nafas dalam saat sesak nafas memberat
  - Motivasi istirahat
  - Motivasi minum obat teratur

1.
Kamis, 11 Desember 2008 jam 08.00. 14.00
1. Mengkaji kelayan secara komprehensif.
2. Pengawasan minum obat (pagi)
3. Motivasi nafas dalam saat sesak nafas dan istirahat
4. Pengawasan minum obat (siang)
5. Melakukan evaluasi

S: Kelayan mengatakan keadaannya baik, berusaha untuk melaksanakan anjuran perawat dan mengucapkan terimakasih.
O: KU: baik, kelayan terlihat antusias dengan anjuran perawat, RR : 20 x/menit
A: Masalah teratasi
P:- Motivasi nafas dalam dan isatirahat jika kambuh
  - Motivasi minum obat teratur
  - Jika kambuh dan obat habis segera ke poliklinik.

2.
Selasa,9 Desember 2008 j. 08.00 – 14.00
1. Mengkaji kelayan secara komprehensif
2. Mengajarkan nafas dalam
3. Motivasi periksa ke poliklinik
4. Motivasi istirahat
5. Kompres hangat di pipi

S : Kelayan menyatakan nyeri di bagian gigi, terus menerus, dan pengen dicabut ke pusksesmas tapi nunggu panti
O : Gigi kelayan goyang di bagian depan dan geraham belakang
A: Masalah belum teratasi
P :- Motivasi nafas dalam
   - Konsul ke panti
   - Motivasi ke poliklinik
2.
Rabu, 10 Desember 2008 jam 08.00 – 14.00

1. Mengkaji kelayan secara komprehensif
2. Motivasi nafas dalam
3. Pengawasan minum obat (pagi)
4. Motivasi nafas dalam dan istirahat
5. Pengawasan minum obat (siang)
6. Konsul panti
7. Memberikan reinforcement positif atas yang telah dilakukan
S : Kelayan mengatakan masih nyeri dan berkurang sedikit setelah minum obat (analgesik) dari poliklinik dan nafas dalam
O : Gigi kelayan goyang, minum obat, kata panti belum ada yang mengantar karena tidak ada fasilitas transport dan hujan,melakukan nafas dalam
A : Masalah teratasi sebagian
P : - Motivasi nafas dalam
    - Motivasi minum obat
    - Motivasi istirahat

2.
Kamis,11 Desember 2008 jam 08.00. 14.00
1.   Mengkaji kelayan secara komprehensif
2.   Pengawasan minum obat (pagi)
3.   Motivasi istirahat
4.   Pengawasan minum obat (siang)
5.   Memberikan reinforcement positif atas yang telah dilakukan
S : Kelayan mengatakan sudah tidak terasa nyeri dan hilang setelah minum obat (analgesik) dari poliklinik.
O : Gigi kelayan masih goyang, kelayan sudah minum obat.
A : Masalah teratasi
P : - Motivasi nafas dalam
    - Motivasi minum obat
    - Motivasi istirahat
    - Motivasi klien untuk proaktif ke poliklinik minta dicabut giginya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar