Senin, 09 Januari 2012

Askep nutrisi


ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI
                                                                            









STIKES KABUPATEN MALANG

Jl. Trunojoyo no.16 telp (0341)397625 fax 396625 Kepanjen - Malang


LAPORAN PENDAHULUAN


NUTRISI


A.    DEFINISI

Nutrisi adalah sari makanan yang bermanfaat bagi tubuh kita untuk kesehatan. Tubuh kita terbenetuk dari zat zat yang berasal dari makanan.
Nutrisi berfungsi sebagai pembentuk dan pemelihara jaringan tubuh dan pelindung tubuh terhadap serangan penyakit dengan demikian fungsi utama nutrisi adalah memberikan energi bagi aktofitas tubuh membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh serta mengatur berbagai proses kimiawi tubuh.

B.     ETIOLOGI

      Faktor faktor yang mempengaruhi nutrisi :
1.      faktor kesehatan
seseorang yang sedang sakit nafsu makan orang itu pasti menurun dibandingkan dengan orang normal. Pada orang yang kesehatannya tidak optimal secara langsung atau tidak akan mempengaruhi kemampuan orang itu untuk memenuhi kebutuhannya.
2.      faktor ekonomi
merupakan faktor yang cukup penting karena keadaan ekonomi orang tua atau orang itu baik maka dapat dipastikan pemenuhan kebutuhan nutrisi tersebut juga baik. Begitu juga sebaiknya.
3.      faktor pendidikan dan pengetahuan
hal ini berperan dalam pemberian nutrisi seseorang. Jika pendidikan orang tua atau orang tersebut tinggi maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan tentang gizi atau nutrisi yang memang penting dan sangat diperlukan tubuh.
4.      faktor lingkungan
hal ini berperan dalam pemberian nutrisis seseorang. Jika pendidikan orang tua/ orang tersebut tingggi maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan tentang gizi / nutrisi yang memang penting dan sangat diperlukan 
5.      faktor psikologi
faktor psikolo ibu maupun anak dapat berpengaruh besar terhadap status gizi anak
6.      tradisi / kebiasaan
faktor kebiasaan sebuah keluarga / lingkungan dapat mempengaruhi seseorang / anak tersebut dalam memprediksikan arti dari sebuah gizi, missal : orang tua tidak membolehkan anak anaknya memakan pantat ayam dengan berbagai alasan

C.    TANDA DAN GEJALA

a)      Badan lemah
b)      Apatis
c)      Daerah sekeliling mata hitam
d)     Turgor kulit < 1 detik
e)      Badan kurus dan perut buncit ( biasanya pada balita )
f)       Pertumbuhan tunuh kurang optimal

D.    PENATALAKSANAAN

1)      Berikan penyuluhan akan pentingnya gizi bagi tubuh
2)      Berikan lingkungan yang nyaman dan bersih
3)      Berikan diit yang sesuai dengan kebutuhan tubuh
4)      Membantu dalam penentuan kebutuhan nutrisi

                                                                                     












ASUHAN KEPERAWATAN

NUTRISI

  1. PENGKAJIAN
1.      A.  BIAODATA PASIEN
Nama                           : 
No reg                         :
Umur                           :
Jenis kelamin               :
Alamat                                    :  
Agama                         :
DX medis                    :
Tgl MRS                     :
Tgl pengkajian : 










B.   BIODATA Penanggungjawab
@ Nama                   :
 Umur                 :
Agama                :
Bangsa / suku     :
Pendidikan         :
Pekerjaan            :
Alamat               :

@ Nama                   :.
Umur                  :
gama                   :
Pendidikan          :
Pekerjaan            :
Alamat               :
2.      KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan  bayi lahir dengan berat badan rendah yaitu 1000 gram saat pengkajian

3.      RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Bayi lahir dengan berat badan rendah, bayi lahir secara cesar dengan indikasi PEB gamely pada tanggal 17/ 06/ 2005 pukul; 10.00 WIB di OK RSD Kepanjen , dengan BB 1000 gram , AS 3-4. kemudian bayi dirawat di irna Cut Nyak Dien





4.      RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
Anak ke                                      : II
An c ( ante natal care )                : 6  di bidan
Usia kehamilan                            : 31 – 32 minggu
TT                                               : tidak pernah
Riwata sakit                               : tidak pernah
Riwayat penyakit menular           : tidak pernah
Riwayat perswalinan kembar      : tidak pernah
Oyok                                           : +

5.      RIWAYAT PERSALINAN
Tanggal : 26 mei  2005   pkl  08.00        LLA : 7 cm
Bayi lahir : SCTP                                   AS : 3-4
Jenis kelamin : perempuan                     Caput : -
BB : 1000 gram                                      Cacat : -
PB : 37 cm                                             Anus : +
Ld : 22 cm                                              Ketuban : jernih
Lk : 27 cm                                              Tanda premature : +

6.      RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Dalam keluarga tidak terdapat anggota keluarga yang menderita penykit menular ( TBC, hepatitis ) maupun penyakit menahun / turunan ( DM, HT, asma  dll )







7.      POLA KEBUTUHAN SEHARI HARI
1.      NUTRISI
-          Dirumah : -
-          Di RS : pasien minum susu 180 kal
2.      PERSONAL HIGIENE
-          Dirumah : -
-          Di RS : pasien diseka 1x sehari dan dilakukan perawatan tali pusat 2x / hari
3.      ELIMINASI
-          Di rumah : -
-          Di RS : BAB : 3x/ hari dengan konsisitensi lembek
BAK : 4-6 x/hari, gumaoh 3 x/hari, muntah –
4.      POLA ISTIRAHAT ( NANGIS / TIDUR )
-          Di rumah : -
-          Di rumah sakit : tidur +, tetapi sering terbabgun, karena BAK


8.      PEMERIKSAAN FISIK
1.      keadan umum
-          agak lemah, pasien berbaring di IC terpasang sonday dan infus D 10 % 8 tetes/mnt di tangan kanan dan tangis lemah
-          kesadaran : kompos mentis
TTV : HR : 150 x/mnt                RR : 55x/mnt
S : 36 0 C                                    LLA : 7 cm
PB : 37 cm
BB : 1000 gram
Ld : 22 cm
Lk : 27 cm


2.      kepala leher
-          kepla : bentuk linjong , tidak terdapat benjolan abnormal, penyebaran ranbut marata, ubun ubun cekung, kulit kepala bersih
-          mata : keadaan mata ismetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada anemia, tidak ada skret, pergerakan pupil ada
-          hidung : bentuk simetris, tidak ada pembengkakan tulangf hidung, tidak ada sekret, terpasang NGT pada lubang hidung sebelah kiri, tidak ada perdarahan
-          mulut : tidak sianosis, bibir kering, lidah putih kemerahan, reflek menghisap ada
-          telinga : bentuk simetris, tridak terdapat serumen, tidak ada perdarahan
-          leher : posisi trachea simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid maupun pembesaran vena jugularis 
3.      integumen
-          inspeksi : warna kulit kemerahan, kulit tipis, tidak terdapat lesi, ada ruam popok pada daerah sekitar anus
-          palpasi : turgor kulit kembali dalam 1,5 detik dan hangat
4.      dada / thorak
-          inspeksi : bentuk dada pigeant cest, pergerakan dinding dada simetris
-          palpasi : tidak terdapat  kelainana bentuk tulang dada, tidak terdeapat benjolan abnormal
-          auskultasi : BJ I + II , ronchi / whenzing
-          pada jantung BJ I dan II +
-          pada paru paru ronchi / whenzing
5.      abdomen
-          inspeksi : bentuk cembung, tali pusat sudah lepas
-          palpasi : tidak terdapat benjolan abnormal
-          perkusi : suara tympani, tidak kembung
-          auskultasi : peristaltik usus 25x / mnt

6.      genetalia dan anus
-          inspeksi : bayi berjenis kelmin perempuan , klitoris sudah terbentuk dan menonjol, labia mayora terbentuk dan labia minora belum tertutp oleh labia mayora, anus sudah terbentuk terdapat sedikit ruam pada daerah anus dan bersih
7.      ekstremitas
-          atas :  simetris tidak ada kelainan bentuk tulang, tidak ada edema, terpasaang infus D 10 % 8 tetes / mnt di tangan kanan
-          bawah : simetris, tidak terdapat edema
8.      neurologis
-          reflek rooting : -
-          reflek Suc : + lemah
-          reflek Menggenggam : + lemah
-          reflek Morrow : +
-          pemeriksaan fisisk
-          reflek Babinsky : +

9.      PEMERIKSAAN PENUNJANG : -

10.  PENATALAKSANAAN MEDIK
-          Infus D 10 % 8 tts/mnt
-          NGT
-          Terapi : encepabol 1 x ¼  tablet
Ferlin 1 x 2 tetes
Saat lahir
§  Vit K 1 mg
§  D 40 % : meton : 1 : 1
§  Aminopilin : 2,4 mg
§  Dexo ¼ ampul


























B. ANALISA DATA


          Nama     :    Bayi S     
 Umur     :    22 hari
          No.Reg   :    093494
no
tanggal
data
masalah
Kemungkinan       penyebab
1





2




18-6-05





18-6-05



S : -
O : terpasang infus D10%
BB 1000 gram
BAB : + sedikit
KU : lemah

S : -
O : suhu 36ºC
Kulit tipis
Gangguan pemenuhuan nutrisis.



Resiko terjadinya hipotermi.
Efek menghisap lemah.
System pencernaan belum sempurna.
Inefektif proses termoregulasi.




C. DIAGNOSA KEPERAWATAN


no
Tnggal/jam
Dx kep
TTD
1

2

18 – 06 – 2005
07.00
18 – 06 – 2005
07.00

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang b/d system pencernaan belum sempurna
Resiko hipotermi b/d inefektifitas proses termoregulasi tubuh




D.    INTERVENSI

          Nama     :    Bayi S     
 Umur     :    22 hari
          No.Reg   :    093494

No
Tanggal
No. Dx
Tujuan
Criteria standart
Intervensi
Rasional
1













2














3
18-6-05













18-6-05














19-6-05
1













2














3
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam tidak terjadi penurunan BB.











Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 jam pasien tidak mengalami hipotermi.











Tujuan jangka pendek :
Luka bekas pemotongan tali puysat cepat kering dan tidak tejadi infeksi.
Tujuan jangka panjang :
Tali pusat tetap terjaga kebersihan sampai lepas
Keadaan nutrisi bayi baik / terpenuhi
BB bayi naik
 LLA meningkat
Refleks hisap +









Criteria : P tidak mengalami hypotermi
Standart :
-      Warna kulit normal
-      TTV normal S : 36,5 – 370 C









kriteria :
-      tidak terdapat tanda tanda infeksi pada tali pusat


standart :
-      tali pusat tampak bersih
-      tidak terjadi pembengkakan
-      bayi tidak demam

1.monitor kebutuhan nutrisi bayi yang diperlukan

2.observasi input dan output
3.observasi perubahan BB bayi

4.pertahankan pemberian nutrisi parenteral sesuaia kebutuhan 10-15cc/2jam



1.  observasi TTV P terutama perubahan suhu tubuh


2.  observasi keadaan kulit, warna + kelembapan

3.  letakkan bayi pada incubator
4.  atur suhu pada incubator

5.  jaga kelembapan popok



1.  gunakan teknik septic dan aseptic
2.  bungkus tali pusat dengtan kaps alcohol
3.  jaga kebersihan tali pusat dan daerah sekitarnya

4.  observasi tanda tanda infeksi


5.  kolaborasi dalam pemberian antibiotik

1.   untuk mengetahui jumlah asupan nutrisi yang harus dimasukan
2.   mengetahui keseimbangn cairan dan nutrisi
3.penurunan BB bayi dapat merupakan indikasi kurangnya asupan nutrisi
4.nutrisi parenteral dapat menambah jumlah asupan nutrisi pada bayi yang kurang mampu mendapatkan nutrisi parenteral
1.   tubuh yang menggigil dan penurunan suhu tubuh menandakan terjadinya hipotermi
2.kulit yang tipis menjadikan peningkatan penguapan

3.   mencegah terjadinya hypotermi
4.   suhu yang sesuai mencegah hipotermi
5.   popok yang basah cenderung menurunkan suhu bayi

1.   mencegah terjadinya infeksi
2.   menjaga kebersihan tali pusat dan mempercepat proses pengeringan luka
3.   mencegah perkembangan kuman
4.   mendeteksi sedinmi mungkin bila muncul infeksi
5.   mencegah infeksi dan penyebaran kuman





















E IMPLEMENTASI
no
tanggal
No Dx
implementasi
TTD
1





2






18-6-2005





18-6-2005
1





2





-      Memonitor kebutuhan nutrisi bayi yang diperlukan
-      Mengobsevasi input dan output
-      Mengobservasi perubahan BB bayi dari 1000 gram menjadi 3000 gram
-      Pertahankan pemberian nutrisi parenteral sesuai kebutuhan 10- 15 cc per 2 jam

-      Mengobservasi keadaan kulit waktudan kelembaban
-      Meletakkan bayi pada incubator
-      Mengobservasi TTV pasien terutama suhu tubuh
-      Mengatur suhu dalam incubator
-      Menjaga kelembaban popok

 

F. EVALUASI

no
TGL/ jam
evaluasi
TTD
1







2

19-6-2005







19-6-2005
S : -
O: BB tetap
Suhu badan normal
Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Tidak terjadi infeksi
A : masalah belum teratasi
P : pertahankan intervensi 1- 4

S :-
O : suhu tubuh belum normal
TTV S : 360 C
A:  masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi 1 - 5




















1 komentar:

  1. thank's for the ncp, visit this site too. http://zhafirotussaleeha.blogspot.co.id/2015/10/askep-gangguan-kebutuhan-nutrisi.html

    BalasHapus